PENERAPAN HUKUM II
TERMODINAMIKA
2.1.
MESIN CARNOT
Menurut hukum II Termodinamika, tak mungkin
didapatknan mesin panas yang bekerja
antara dua tandon
panas dengan efisiensi 100
persen. Carnot menemukan bahwa semua mesin reversibel yang bekerja antara dua
tandon panas mempunyai efesiensi yang sama dan bahwa tidak ada mesin yang dapat
mempunyai yang lebih besar daripada
efesiensi mesin reversibel. Hasil ini dikenal sebagai teorema Carnot yaitu :
“tidak
ada mesin yang bekerja di antara dua tandon panas yang tersedia yang dapat
lebih efesien daripada mesin reversibel yang bekerja di antara kedua tandon
itu”.
Beberapa syarat yang diperlukan agar proses bersifat reversibel:
1.
Tidak
ada energi mekanik yang dapat hilang karena gesekan, gaya viskos, atau gaya disipatif
lain yang menghasilkan panas.
2.
Tidak
ada konduksi panas karena beda temperatur.
3.
Proses
harus kuasi-statik agar sistem selalu dalam keadaan setimbang (atau sangat
dekat dengan keadaan setimbang).
Tiap proses
yang melanggar salah satu kondisi diatas merupakan proses irriversibel.
Kebanyakan proses yang terjadi di alam bersifat irriversibel.
Carnot, dalam tahun
1824, adalah orang yang pertama kali memperkenalkan suatu proses siklik kedalam
teori termodinamika yang sekarang dikenal sebagai siklus Carnot. Carnot terutama
sekali tertarik di dalam meningkatkan mesin uap. Usaha Carnot ini dapat
dikatakan sebagai landasan pengetahuan tentang termodinamika.
Siklus Carnot dapat dilaksanakan dengan system yang bersifat apapun.
Boleh zat padat, cair atau gas, atau juga saput permikaan (surface film), atau
zat paramagnetic. Bahkan system boleh juga mengalami perubahan fase selama
siklus tersebut. Dan mesin reversibel yang memakai gas ideal sebagai zat kerjanya , dikenal dengan
istilah yaitu siklus Carnot.
.
Gambar 1.1 siklus Carnot
untuk gas ideal.
Siklus dimulai pada keadaan
1 dengan absorsi panas isotermal kuasi-statik dari tandon panas pada temperatur
Th. kerena panas diserap secara isotermal, proses dapat dibalik
tanpa melanggar hukum kedua Termodinamika. Usaha dilakukan oleh gas ketika
berekspansi ke keadaan 2. Dari keadaan 2 ke keadaan 3, gas berekspansi secara
adiabatik, artinya tanpa pertukaran panas. Jika ekspansi ini dilakukan secara kuasi statik, maka proses
ini bersifat reversibel. Lebih banyak usaha dikerjakan oleh gas, dan temperatur
gas turun menjadi Tc. bagian ketiga siklus ini adalah kompresi
isotermal pada temperatur Tc, dari keadaan 3 ke keadaan 4. Selama
tahapan siklus ini, usaha dilakukan pada gas, dan panas │Qc│ dibuang
ke tandon dingin pada temperatur Tc. bagian terakhir siklus ini
adalah kompresi adiabatik dari keadaan 4 ke keadaan awal 1. Usaha kembali
dilakukan selama kompresi ini. Usaha neto yang dilakukan selama siklus ini
dinyatakan oleh luasan bayang-bayang dalam gambar.
Dengan cara yang sama, panas
yang dibuang ke tandon dingin sama dengan usaha yang dilakukan pada gas sealama
kompresi isotermal pada temperatur Tc dari keadaan 3 ke keadaan
4. Usaha ini besarnya sama dengan usaha yang dilakukan oleh gas jika mengembang
dari keadaan 4 ke keadaan 1
jadi panas yang dibuang adalah:
Kita dapat menghubungkan
volume V1, V2, V3,dan V4 dengan
menggunakan persamaan untuk ekspansi adiabatik kuasi-statik:
Dengan menggunakan persamaan ini pada ekspansi dari
keadaan 2 ke keadaan 3, kita mendapat
Dengan cara yang sama, untuk kompresi adiabatik dari
keadaan 4 ke keadaan 1, kita mendapatkan
Dengan membagi kedua persamaan ini, kita dapatkan
Dengan demikian, V2/V1= V3/V4.
Selanjutnya ln(V2/V1)= ln(V3/V4),
sehingga kita dapat meniadakan suku logaritmik pada persamaan
Persamaan diatas berlaku
untuk tiap mesin reversibel yang bekerja di antara tandon dengan temperatur Th
dan Tc. mesin ini menghasilkan efesiensi terbesar yang mungkit untuk mesin yang
bekerja di antara temperatur-temperatur ini. Tidak ada mesin yang dapat
mempunyai efisiensi carnot, mesin dengan efisiensi yang lebih besar dari mesin
ini akan melanggar hukum II Termodinamika.
2.2.
MESIN KALOR
Mesin
kalor adalah suatu alat yang mempertukarkan kalor dengan lingkungannya dan
melakukan usaha berulang-ulang secara terus-menerus dalam suatu rangkaian
proses.
Gagasan dasar di balik mesin kalor adalah bahwa energi mekanik bisa didapat dari
energi termal hanya ketika kalor dibiarkan mengalir dari temperature tinggi ke
temperature yang lebih rendah. dalam proses ini, sebagian kalor dapat diubah
menjadi kerja mekanik.
Artinya,
masukan kalor Qh pada
temperatur tinggi Th sebagian diubah menjadi kerja W dan sebagian
dibuang sebagai kalor QL pada temperatur yang lebih rendah TL. dengan
kekekalan energi , Qh = W + QL. temperature tinggi Th
dan temperature rendah TL disebut temperature operasi mesin.
Efisiensi
e dari mesin kalor dapat
didefinisikan sebagai perbandingan kerja yang dilakukan W terhadap masukan
kalor pada temperature tinggi Th.
Perlu diketahui bahwa kita hanya meninjau mesin kalor yang melakukan
kerja secara terus menerus. Agar kerja bisa dilakukan secara terus menerus maka
kalor harus mengalir secara terus menerus dari tempat bersuhu tinggi menuju
tempat bersuhu rendah. Jika kalor hanya mengalir sekali saja maka kerja yang
dilakukan mesin kalor juga hanya sekali saja (energi mekanik yang dihasilkan
sangat sedikit). Dengan demikian mesin kalor tersebut tidak bisa kita
manfaatkan secara optimal. Mesin kalor bisa dimanfaatkan secara optimal jika ia
melakukan kerja secara terus menerus. Dengan kata lain, stok energi mekanik
yang dihasilkan mesin kalor cukup banyak sehingga bisa kita gunakan untuk
menggerakkan sesuatu.
a.
Mesin Bensin
Mesin
bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto
adalah sebuah tipe mesin
pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses
pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Pada
mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke
ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan
bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk
mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan
bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami
perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor
elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya
untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut
EFI
Mesin bensin sering
digunakan dalam :
4.
Mesin untuk pemotong rumput
5.
Mesin untuk speedboat dan sebagainya.
Tipe-tipe mesin bensin
berdasarkan siklus proses pembakaran adalah :
5.
Mesin wankel
(rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam satu
siklus pembakaran.
Tiga syarat utama supaya
mesin bensin dapat berkerja :
1.
Kompresi ruang bakar yang cukup.
2.
Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang
sesuai.
3.
Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan
waktu penyalaan/timing ignition)
Sistem-sistem dalam mesin
bensin mencakup :
Siklus Otto
Siklus Otto adalah siklus
termodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan
sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari
sebuah siklus Otto.
Gambar 1.3.
piston mesin bensin
|
Mesin dua tak adalah mesin
yang memerlukan dua kali gerakan piston naik turun untuk sekali pembakaran
(agar diperoleh tenaga). Mesin tersebut banyak digunakan pada motor-motor
kecil. Mesin dua tak menghasilkan asap sebagai sisa pembakaran dari oli
pelumas. Mesin empat tak memerlukan empat kali gerakan piston untuk sekali
pembakaran. Pada motor-motor besar biasa menggunakan mesin empat tak. Akan
tetapi, sekarang banyak motor-motor kecil bermesin empat tak. Mesin jenis ini
sedikit menghasilkan sisa pembakaran karena bahan bakarnya hanya bensin murni.
Gambar di atas merupakan
mesin pembakaran dalam empat langkah (empat tak). Mula-mula campuran udara dan
uap bensin mengalir dari karburator menuju silinder pada saat piston bergerak
ke bawah (langkah masukan). Selanjutnya campuran udara dan uap bensin dalam
silinder ditekan secara adiabatik ketika piston bergerak ke atas (langkah
kompresi atau penekanan). Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan
campuran meningkat. Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga
campuran udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas
semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut memuai
terhadap piston dan mendorong piston ke bawah (langkai pemuaian). Selanjutnya
gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan dialirkan menuju pipa
pembuangan (langkah pembuangan). Katup masukan terbuka lagi dan keempat langkah
tersebut diulangi kembali. Tujuan dari
adanya langkah kompresi atau penekanan adiabatik adalah menaikkan suhu dan
tekanan campuran udara dan uap bensin. Proses pembakaran pada tekanan yang
tinggi akan menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang sangat besar.
Akibatnya gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan selama proses pemuaian menjadi
sangat besar. Mesin motor atau mobil menjadi lebih bertenaga. Walaupun tidak
ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa terbakar ketika busi memercikkan
bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar tidak terlalu tinggi sehingga
gaya dorong yang dihasilkan juga kecil. Akibatnya mesin menjadi kurang
bertenaga.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin pembakaran dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini : Ketika terjadi proses pembakaran, energi potensial kimia dalam bensin + energi dalam udara berubah menjadi kalor alias panas. Sebagian kalor berubah menjadi energi mekanik batang piston dan poros engkol, sebagian kalor dibuang melalui pipa pembuangan (knalpot). Sebagian besar energi mekanik batang piston dan poros engkol berubah menjadi energi mekanik kendaraan (kendaraan bergerak), sebagian kecil berubah menjadi kalor alias panas sedangkan panas timbul akibat adanya gesekan. Secara termodinamika, siklus Otto memiliki 4 buah proses termodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Dengan Proses yang terjadi adalah :
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin pembakaran dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini : Ketika terjadi proses pembakaran, energi potensial kimia dalam bensin + energi dalam udara berubah menjadi kalor alias panas. Sebagian kalor berubah menjadi energi mekanik batang piston dan poros engkol, sebagian kalor dibuang melalui pipa pembuangan (knalpot). Sebagian besar energi mekanik batang piston dan poros engkol berubah menjadi energi mekanik kendaraan (kendaraan bergerak), sebagian kecil berubah menjadi kalor alias panas sedangkan panas timbul akibat adanya gesekan. Secara termodinamika, siklus Otto memiliki 4 buah proses termodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Dengan Proses yang terjadi adalah :
Gambar
1.4. Siklus Otto
|
2-3 : Pembakaran isokhorik
3-4 : Ekspansi / langkah kerja adiabatis
4-1 : Langkah buang isokhorik
Sesuai hukum 1 termodinamika, kesetaraan panas dan gerak dapat dituliskan sebagai persamaan energi sebagai berikut:
Keterangan:
Q = panas yang keluar atau masuk sistem (joule)
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
W= kerja yang diberikan s istem (joule)
Q = panas yang keluar atau masuk sistem (joule)
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
W= kerja yang diberikan s istem (joule)
Sebuah mesin bekerja
menurut sikllus Otto dengan gas sempurna sebagai zat pelakunya (working
subtance). Maka dapat ditentukan efisiensi termal mesin ini.
Efisisensi mesin
dan
Dengan memperhatikan
jenis proses pada tiap langkah, maka dapat diperoleh persamaan-persamaan
berikut.
V2
= V3
V1 = V4
Gambar
6.6 Siklus Otto
,
sehingga
,
sehingga
,
sehingga
,
sehingga
Jadi efisiensi
mesin
(A)
Dari Gb. 6-6, dapat
disimpulkan bahwa suhu tidak diketahui, sihigga suhu T1 dan
lain-lain. Dalam persamaan (A) harus diubah menjadi besarean volume. Dari kedua
adibat, diperoleh
(B)
Dari gambar diketahui
bahwa
(C)
Dari keempat persamaan
dal (B) dan (C) diperoleh
(tetapan), jadi
(D)
Masukan hasil dalam
persamaan (D) ini kedalam persamaan (A)
Jika
,
maka
b. Mesin diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin
pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh
alat berenergi lain (seperti busi).
Gambar 1.5. Diagram siklus
termodinamika sebuah mesin diesel ideal.
Mesin ini
ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel
menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan
bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang
(lihat biodiesel). Kemudian
diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja motor diesel
adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan
melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan
oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pada motor
diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada
penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.
Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan
bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh
poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga
diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Berdasarkan cara
menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor
diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang
dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air
injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa
dengan siklus otto).
Gambar
1.6. siklus pada mesin diesel
|
Pada mesin Diesel, dibuat
”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata suhu
hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar.
Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya
18 hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik
mencapai 500 oC . Cara kerjanya mudah, minyak
yang sudah dicampur udara
(seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan
yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat ”kabut
solar” tadi meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan menggerakkan
poros-poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan
tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil, generator
listrik, dan sebagainya.
solar
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat
(seperti dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini
untuk proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan
dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari
mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA)
atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang
bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas
yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan
cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston
mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan
bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung
(direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang
berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan
injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini
menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong
piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting
rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear
tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk meningkatkan kemampuan mesin
diesel, umumnya ditambahkan komponen : Turbocharger atau supercharger untuk
memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang
bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
Untuk aplikasi generator
listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol
suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu para putaran yang diinginkan.
Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan
akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat berkerja sebagaimana
mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka bisa
mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel
modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini melalui
elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) – yang merupakan
“komputer” dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor
dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam
ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator
elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.
Keunggulan dan kelemahan mesin diesel dibanding dengan mesin busi-nyala (mesin bensin)
Untuk keluaran
tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin karena
konstruksi besar diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk
pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar
modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga dengan penambahan turbocharger tanpa terlalu
memikirkan ketahanan komponen terhadap takanan yang tinggi. Mesin bensin perlu
perhitungan yang lebih cermat untuk modifikasi peningkatan tenaga karena pada
umumnya komponen di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan
mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya
murah.
Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin
bertujuan meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam ruang bakar dengan
demikian pada saat kompresi akan menghasilkan tekanan yang tinggi dan pada saat
penyalaan atau pembakaran akan menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin
diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar karena bahan
bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada saat ruang bakar dalam
keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan agar terjadi proses
pembakaran. Sedangkan penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin
bensin sangat memengaruhi pemakaian bahan bakar karena udara dan bahan bakar
dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum masuk ruang bakar, baik untuk
mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem
injeksi.
2.3.
MESIN PENDINGIN
a. Cara Kerja Mesin Pendingin
Pada dasarnya sistem yang digunakan pada AC Ruang, Kulkas, Freezer dan alat pendingin lainya adalah sama, hanya bentuk dan ukurannya yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhannya. Pada dasarnya pendinginan yang terjadi pada mesin pendingin adalah hasil dari refrigrasi atau proses perputaran refrigran, tentu saja refrigran tidak akan berputar sendiri oleh karena itu dalam sistem pendingin ada
Gambar 1.7.
cara kerja mesin pendingin
|
- Kompresor
Merupakan bagian yang paling penting dari mesin pendingin, kompresor menekan bahan pendingin kesemua bagian dri system. Pada system refrigerasi kompresor bekerja membuat perbedaan tekanan pada masing – masing bagian. Karena dengan adanya perbedaan antara sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah, maka bahan pendingin cair dapat melalui alat pengatur aliran ke evaporator. Fungsi kompresor sendiri adalah menghisap gas refrigerant dari evaporator yang bertekanan dan bertemperatur rendah kemudian memampatkan gas tersebut menjadi gas yang bertekanan dan bertemperatur yang tinggi. - Kondensor
Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasibahan pendingin gas dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Untuk penempatanya sendiri, kondensor ditempatkan diluar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya keluar. Kondensor merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembunan. Refrigerant yang yang dipompakan dari kompresor akan mengalami penekanan sehingga mengalir ke pipa kondensor, kemudian mengalami pengembunan. Dari sini refrigerant yang sudah mengembun dan menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator. - Filter
filter berfungsi untuk menyarin refrigran agar dalam keadaan bersih saat melewati expansi, filter hanya sebagai tambahan sehingga boleh ada atau boleh tidak, letak filer terdapat setelah kondensor. - Expansi
expansi berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigran, expansi terletak setelah filter. - Evaporator
Evaporator merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu menyerap kondisi yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menuju kompresor karena terkena tenaga hisapan. - Akumulator
akumulator berfungsi sebagai penyaringan gas dari cairan, sehingga refrigran yang masuk ke dalam kompresor dalam keadaan gas (kompresor dirancang untuk memompa gas bukan cairan), akumulator hanya sebagai tambahan boleh ada atau boleh tidak, akumulator terletak setelah evaporator dan sebelum kompresor.
b. Lemari Es (Kulkas)
Adalah suatu unit mesin pendingin di pergunakan dalam rumah tangga, untuk
menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan pendingin di
perlukan panas.
Gambar 1.8. Lemari Es (Kulkas)
|
Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin
yang digunakan sudah menguap pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk
penguapan ini diambil dari ruang pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini
akan turun. Penguapan berlangsung dalam evaporator yang ditempatkan dalam ruang
pendingin. Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi dingin
seluruhnya.
Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang sejuk kelingkungn yang hangat. Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari daerah temperatur rendah TL (katakanlah, di dalam lemari Es), dan kalor yang jumlahnya lebih besar dikeluarkan pada temperature tinggi Th (ruangan).
Gambar
1.9. Prinsip kerja kulkas
|
Sistem lemari Es yang khas,
motor kompresor memaksa gas pada temperatur tinggi melalui penukar kalor
(kondensor) di dinding luar lemari Es dimana Qh dikeluarkan dan gas
mendingin untuk menjadi cair. Cairan lewat dari daerah yang bertekanan tinggi ,
melalui katup, ke tabung tekanan rendah di dinding dalam lemari es, cairan
tersebut menguap pada tekanan yang lebih rendah ini dan kemudian menyerap kalor
(QL) dari bagian dalam lemari es. Fluida kembali ke kompresor dimana
siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang
sempurna (yang tidak membutuhkan kerja untuk mengambil kalor dari daerah
temperatur rendah ke temperatur tinggi) tidak mungkina ada. Ini merupakan
pernyataan Clausius mengenai hukum
Termodinamika kedua. Kalor tidak mengalir secara spontan dari benda dingin ke
benda panas. Dengan demikian tidak aka
nada lemari Es yang sempurna.
Hal
ini masuk akal karena makin banyak kalor
QL yang didapat dikeluarkan dari dalam lemari es untuk sejumlah
kerja tertentu , makin baik (makin efisien ) lemari es tersebut. Energi adalah
kekal, sehingga dari hukum pertama kita dapat menuliskan :
W = Qh - QL
|
QL + W = Qh
|
=
|
KKideal =
|
Cara Kerja Instalasi Mesin
Kulkas
Setelah
ke dalam kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali
dari silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju
saringan, setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan.
Adanya penahanan ini akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor.
Sebagai akibatnya gas tersebut menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari
pipa kapiler cairan tersebut terus ke evaporator dan terus menguap untuk
menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap lagi ke kompresor. Demilian siklus kembali terulang.
Jenis Aliran Udara
Pendingin
Jenis aliran udara pada
lemari es ada 2 macam :
1.
Secara alamiah tanpa fan motor, di dalam
lemari es udara dingin pada bagian atas dekat evaporator mempunyai berat jenis
lebih besar. Dari beratnya sendiri udara dingin akan mengalir ke bagian bawah
lemari es. Udara panas pada bagian bawah lemari es karena berat jenisnya lebih
kecil dan di desak oleh udara dingin dari atas, akan mengalir naik ke atas
menuju evaporator. Udara panas oleh evaporator didinginkan menjadi dingin dan
berat lalu mengalir ke bawah lagi. Demikianlah terjadi terus menerus secara
alamiah.
2.
Aliran udara di dalam lemari es dengan di
tiup oleh fan motor, lemari es yang memakai fan motor, dapat terjadi sirkulasi
udara dingin yang kuat dan merata ke semua bagian dari lemari es. Udara panas
di dalam lemari es dihisap oleh fan motor lalu dialirkan melalui evaporator.
Udara menjadi dingin dan oleh fan motor di dorong melalui saluran atau cerobong
udara, di bagi merata ke semua bagian dalam lemari es.
C. Penyejuk
Udara (AC)
Air conditioner atau alat
pengkondisi udara membantu manusia memberikan udara sejuk dan menyediakan uap
air yang dibutuhkan bagi tubuh. Air conditioner bentuknya lebih kecil dari
lemari es, tetapi tenaga motor listrik sebagai penggerak yang diperlukan jauh
lebih besar. Proses pendinginan yang harus dilakukan yaitu untuk menyejukkan
udara dalam suatu ruangan luas atau kamar, adalah jauh lebih lebih besar dari
pada lemari pendingin atau kulkas. Secara umum dapat dibedakan menjadi 2 jenis
:
- AC Window/Jendela
- AC Split
Prinsip kerja AC mirip seperti lemari es, AC beroperasi
untuk mentransfer kalor keluar dari lingkungan
yang sejuk kelingkungan yang hangat. Meskipun mirip namun perincian
perancangan sebenarnya berbeda karena penyejuk udara mengambil kalor QL
dari dalam ruangan atau gedung pada temperature rendah , dan membuang kalor Qh
keluar lingkungan pada temperature yang tinggi.
Kalor secarra alami mengalir darri temperatur tinggi ke
temperatur rendah. Penyejuk udara
melakukan kerja untuk melakukan yang sebaliknya (membuat kalor mengalir dari
dingin ke panas). Kita bisa mengatakan bahwa penyejuk udara “memompa” kalor
dari daerah dingin kedaerah yang lebih panas, melawan kecenderungan alami kalor
untuk mengalir dari panas ke dingin, sebagaimana air dapat di pompa menaiki
bukit, melawan kecenderungan alami untuk mengalir ke bawah bukit.
Gambar
1.10. Prinsip Kerja AC
|
Prinsip
Kerja Ac
Prinsip kerja AC dapat dibagi 3 bagian :
Prinsip kerja AC dapat dibagi 3 bagian :
1.
Kerja bahan pendingin, Setelah ke dalam
kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali dari
silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju
saringan, setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan.
Adanya penahanan ini akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor.
Sebagai akibatnya gas tersebut menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari
pipa kapiler cairan tersebut terus ke evaporator dan terus menguap untuk
menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap lagi ke kompresor. Demilian
siklus kembali terulang.
2.
Kerja Aliran Udara, kerja aliran udara ada 2
bagian yang terpisah yaitu : bagian muka atau bagian depan dan bagian belakang
atau bagian yang panas. Bagian depan bagian dari evaporator merupakan bagian
dingin, dimana fan menghembuskan udara meniup evaporator sehingga udara yang
keluar dari bagian depan udara dingin. Sedangkan bagian belakang fan meniup
kondensor untuk mendinginkan sehingga udara yang keluar udara panas dari
kondensor.
3.
Kerja Alat-alat Listrik, Alat-alat listrik
dari AC adalah bagian-bagian yang paling banyak variasinya dan paling banyak
menimbulkan gangguan-gangguan. Pada prinsipnya dapat dibagi dalam 2 bagian :
fan motor dan kompresor dengan alat-alat pengaman dan pengaturnya.
Secara garis besar prinsip kerja air
conditioner adalah sebagai berikut:
1.
Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator
dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam
hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan
refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap.
2. Tekanan
uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses
kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan
ditekan masuk ke dalam kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant
yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran
refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada
saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant
memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa
kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5. Pada
sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya
thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin
dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal
yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan
pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini
terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari
sebelumnya.
7. Suhu
di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di
dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan
evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam
ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar
ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui
kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas
refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah
dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant
menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi
cairan di luar pipa evaporator.
9. Karena
air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara
tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang
sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui
katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang secara terus menerus.
Jadi intinya prinsip
pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni udara
didinginkan oleh refrigerant/pendingin (biasanya freon), lalu freon ditekan
menggunakan kompresor sampai tekanan dan suhunya naik, kemudian didinginkan
oleh udara lingkungan sehingga mencair. Proses tersebut diatas berjalan
berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan
pada udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini
ke tempat lain semisal di luar ruangan.
1 komentar:
lebih jika dilengkapi dengan gmbarnya srta referensinya
Posting Komentar